1.Teknik Vacuum Cup
Apabila terjadi kerusakan plat bodi kendaraan akibat benturan yang
menyebabkan mulurnya plat bodi, namun tidak melebihi batas elastisitas,
dapat diperbaiki dengan menggunakan vacuum cup. Namun apabila pada
plat bodi mengalami kerusakan melebihi batas elastisitasnya (misalnya
plat bodi mengalami kerusakan membentuk sudut-sudut dan lainnya)
kemungkinan perbaikan dengan vacuum cup sulit untuk mencapai hasil
yang maksimal.
Cara menggunakan vacuum cup adalah sebagai berikut:
a. Bersihkan permukaan bodi kendaraan dari kotoran/ debu, sebab bila
permukaan kotor, maka vacuum cup tidak bisa menempel dengan
kuat.

Gambar 1. Menggunakan vacuum cup
b. Menarik vacuum cup kearah luar (kearah bentuk awal dari bodi)
c. Bila perlu, kita bisa menggunakan sliding hammer untuk menarik
permukaan plat bodi yang tidak bisa hanya dilakukan dengan tangan
biasa.
d. Untuk kerusakan pada permukaan atap kendaraan, kita kesulitan
untuk menariknya, maka kita bisa menggunakan alat bant crane untuk
membantu pekerjaan kita.
Apabila permukaan plat bodi belum bisa dipulihkan dengan
menggunakan vacuum cup dengan sempurna, maka teknik perbaikan
yang lain bisa digunakan. Untuk lebih mengefektifkan proses perbaikan
ini, bisa menggunakan beberapa alat bantu lainnya seperti penggunaan
body spoon dan palu.

Gambar 2. Menggunakan bumping spoon
2.Teknik Batang Penarik dengan sliding hammer
Apabila kerusakan plat bodi kendaraan mengalami penyok yang
tidak beraturan, atau membentuk lengkungan yang membentuk sudut
tertentu, maka metode vacuum cup akan sulit diaplikasikan. Hal ini terjadi,
pada bagian plat bodi yang membentuk sudut memiliki kekuatan yang
lebih besar, dan diperlukan daya yang besar untuk mengembalikan plat
bodi ke kondisi semula. Teknik perbaikan yang mungkin bisa digunakan
adalah teknik batang penarik atau dengan teknik sliding hammer.

Gambar 3. Menarik dengan melubangi panel
Untuk menarik plat bodi yang mengalami kerusakan, diperlukan
dudukan atau tempat untuk menarik. Ada 2 cara yang bisa ditempuh
untuk menarik bagian bodi yang rusak tadi.
Cara yang pertama adalah dengan melubangi plat yang rusak tadi,
kemudian ditarik, setelah itu baru lubang pada plat bodi tadi ditutup
kembali.
Cara yang kedua adalah dengan memasang pengait pada panel
yang rusak dengan menggunakan las. Kemudian dari pengait tadi, panel
yang rusak bisa ditarik dengan menggunakan tangan, atau bila perlu
menggunakan sliding hammer.
Namun apabila menggunakan sliding hammer, perlu diperhatikan
besar tenaga yang digunakan. Setelah perbaikan selesai, maka pengait
tadi dilepas dan permukaan plat bodi diratakan kembali.
Para mekanik biasanya tidak senang menggunakan teknik dengan
melubangi plat bodi atau mengelas pengait pada perbaikan bodi. Hal ini
dikarenakan harus ada pekerjaan tambahan setelah bodi menjadi rata,
yaitu menutup lubang atau meratakan permukaan yang dilas, baru
kemudian melakukan pendempulan. Namun jika dirasa tidak ada jalan lain
mengembalikan plat bodi yang rusak tadi, maka teknik ini tetap bisa
digunakan.
413
15.4. Teknik Perbaikan dengan Alat Hidrolik

Gambar 4. Peralatan perbaikan bodi hidrolik
Apabila kerusakan yang terjadi pada plat bodi lebar atau parah,
kadang teknik yang sudah disampaikan diatas tidak cukup untuk
menyelesaiakan pekerjaan perbaikan. Oleh karena itu kadang perlu
peralatan hidrolik untuk menarik, atau menekan/ mendorong plat bodi
yang rusak tadi. Untuk menarik plat tadi bisa dibuat kaitan pada plat bodi
seperti pada teknik sebelumnya, yaitu bisa membuat lubang atau
menambah pengait.


Gambar 5. Panel ditarik dengan bantuan baut atau dilubangi
Untuk perbaikan dengan menggunakan peralatan hidrolik, seperti
alat-alat yang sudah diuraikan pada bab sebelumnya, maka diperlukan
peralatan bantu lain seperti palu dan dolly untuk mengembalikan bodi
seperti pada kondisi sebelumnya. Jadi ketika plat bodi sedang ditarik, palu
atau dolly bisa diaplikasikan pada garis-garis bodi untuk mempercepat proses perbaikan.
Peralatan hidrolik bisa menggunakan ram standar, atau peralatan lainnya.
3. Teknik Batang Pengungkit (pry bar)
Kerusakan plat bodi kendaraan kadang terjadi pada tempat-tempat
yang sulit dijangkau. Misalkan pada bagian pintu kendaraan, tidak bisa
diperbaiki dengan beberapa teknik yang sudah disampaikan diatas karena
tempatnya yang terlalu sempit. Oleh karena itu Maka bisa menggunakan
batang pengungkit.

Gambar 6. Menggunakan pry bar
Perbaikan dengan menggunakan teknik ini dilakukan dengan
menyelipkan pry bar melalui celah sempit yang ada pada bagian bawah
dari pintu, atau jika perlu bisa membuat lubang pada pintu yang nanti
akan ditutup dengan door trim.
4. Teknik On-dolly hammering
Palu dan dolly merupakan peralatan yang paling sering digunakan
untuk perbaikan bodi kendaraan. Peralatan ini bisa dikatakan sebagai
peralatan standar perbaikan bodi kendaraan. Pemilihan palu dan dolly
yang tepat sangat penting dalam perbaikan bodi kendaraan, karena akan
menentukan hasil akhir pekerjaan. Untuk permukaan dengan kerusakaan
yang lebar, maka menggunakan dolly yang hampir rata. Sedangkan untuk
kerusakan pada lengkungan bodi yang tajam, menggunakan dolly yang
semakin cekung.


Gambar 7. Teknik on-dolly hammering
Teknik palu-on dolly dilakukan dengan cara memukulkan palu
pada bagian plat yang terjadi kerusakan, sedangkan pada bagian
bawahnya dilandasi dengan dolly. Dengan cara ini, plat bisa kembali rata,
dengan konsekuensi struktur dari logam akan menekan ke sekeliling
kerusakan tadi. Setelah kerusakan yang terjadi sudah berkurang,
kelengkungan akan sulit dihilangkan. Terdapat 2 cara untuk
menyelesaikan pekerjaan ini.

Gambar 8. Urutan memukul teknik on-dolly hammer
Cara pertama mengusahakan plat tadi tidak cembung, tetapi
diusahakan cekung kemudian langkah perbaikannya dengan
menggunakan dempul. Atau cara yang kedua, adalah dengan
melanjutkan perbaikan menggunakan teknik yang lain, yaitu teknik hotshrinking,
yaitu memanaskan plat dengan las oxyacetylene (pada api
netral) sampai menghasilkan warna kemerahan, kemudian
mendinginkannya dengan tiba-tiba. Setelah itu, permukaan yang belum
rata dilakukan pendempulan.
Langkah-langkah perbaikan plat bodi dengan teknik palu-on-dolly
adalah:
1. Peganglah bagian belakang dari dolly yang akan digunakan dengan
menggunakan tangan kiri. Sedangkan palu dipegang dengan tangan
kanan.
2. Cobalah latihan memukul langsung permukaan dolly dengan pelanpelan,
sehingga Anda akan merasa nyaman memegang dolly dan
palu.

Gambar 9. Melatih pukulan
3. Letakkan dolly pada bagian plat yang rusak (bila tidak terlihat, maka
Anda harus merasa yakin dolly telah tepat pada posisinya, bisa
dengan bantuan melakukan pukulan ringan).
4. Ayunkan palu ke plat yang rusak dengan pelan-pelan terlebih dahulu.
5. Setelah dirasa tepat, maka proses memalu dapat dilakukan berulangulang
dengan tenaga secukupnya, sampai permukaan mendekati hasil yang rata.

Gambar 10. Meratakan plat
5.Teknik off-dolly hammering

Gambar 11. Teknik off-dolly hammer
Kalau pada teknik palu-on-dolly yang dipalu adalah bagian yang
terdapat dollynya, maka pada teknik palu-off-dolly, yang dipalu adalah
bagian diantara atau disekeliling dari dolly yang ditempatkan pada pusat
plat yang penyok (seperti yang terlihat digambar). Gerakan tangan kiri
yang memegang dolly, akan mendorong plat yang penyok ke atas, ketika
palu ditarik. Teknik ini dipergunakan pada bagian yang mengalami
kerusakan/ penyok yang luas. Setelah bagian yang penyok sedikit, dapat
menggunakan teknik palu-on-dolly atau hot shrinking dilanjutkan dengan
pendempulan.
6. Teknik Pengikiran
Kikir digunakan untuk meratakan permukaan. Pada pekerjaan plat
bodi kendaraan, penggunaan kikir untuk meratakan permukaan plat sering
sekali digunakan. Sebagai contoh, plat yang mengalami kerusakan akibat
tabrakan kadang meninggalkan sudut yang perlu diratakan dengan kikir.
Demikian juga dengan bekas pengelasan harus dibuat rata kembali.
Penggunaan mesin gerinda bisa digunakan untuk mempercepat
menghilangkan cacat pada bodi. Namun agar hasilnya baik, maka
perbaikan akhir (finishing) lebih halus jika menggunakan kikir.

Gambar 12. Arah pengikiran
Demikian halnya dengan prosedur meratakan permukaan dempul.
Sebelum menggunakan amplas, untuk mempercepat proses perbaikan,
bisa menggunakan kikir. Apabila menggunakan mesin gerinda, akan
menghasilkan permukaan yang kasar dan cenderung tidak rata, karena
apabila menggunakan mesin gerinda, tekanan yang dihasilkan tidak bisa merata.
7. Teknik hot-shrinking
Kerusakan plat bodi kendaraan yang sering terjadi akibat adanya
tekanan gaya luar (misal tabrakan) adalah mulurnya plat bodi. Selain
menggunakan teknik palu-on-dolly dan palu-off-dolly, mulurnya plat bodi
juga bisa diperbaiki dengan teknik hot-shrinking.

Gambar 13. Teknik hot shrinking
Teknik ini dilakukan dengan memanfaatkan sifat dari logam yang
dipanaskan dan didinginkan. Logam yang dipanaskan akan memuai,
sedangkan bila didinginkan akan mengerut. Plat bodi yang melengkung/
penyok dipanaskan dengan mengayun brander las dengan arah memutar,
hingga plat mengembang (warnanya kemerahan dan hati-hati jangan
sampai berlubang), kemudian didinginkan dengan air secara tiba-tiba.
Langkah lainnya agar pekerjaan lebih efektif, bisa memadukan
dengan teknik perbaikan yang lain. Teknik palu-on-dolly misalnya, yaitu
setelah dipanaskan, plat bodi diperbaiki dengan palu shrinking dan dolly,
baru kemudian didinginkan dengan air secara tiba-tiba.

Gambar 14. Bentuk plat yang dipanasi
8. Teknik Pemotongan Bodi
Dalam memperbaiki bodi kendaraan yang rusak, sebaiknya
diperkirakan total biaya yang diperlukan untuk memperbaiki kerusakan
tersebut. Kemampuan dalam mengestimasi jumlah biaya perbaikan, akan
menentukan teknik perbaikan yang akan digunakan atau langkah
perbaikan yang akan diambil.
Apabila ditemukan bodi kendaraan yang rusak terlalu parah, dan
sesuai perkiraan akan menghabiskan banyak biaya untuk memperbaiki
bodi yang rusak parah tadi, mungkin perlu diambil alternatif lain, yaitu
dengan memotong bodi kendaraan yang rusak, kemudian mengganti
dengan bodi dari mobil lain yang tidak digunakan. Atau juga bisa dibuat
dari lembaran plat yang kita buat menyerupai bentuk bodi yang rusak
tersebut. Apabila langkah ini dirasa lebih murah, maka bisa saja teknik ini menjadi pilihan.
Dalam menentukan keputusan akan menggunakan metode mana, kita bisa mendasarkan pada:
a. Membandingkan biaya yang dibutuhkan untuk memperbaiki kerusakan
atau mengganti panel secara keseluruhan
b. Kemauan konsumen, kondisi mobil dan nilainya
Sebagai keterangan nomor (a) diatas. Misal terjadi kerusakan yang
parah pada fender. Untuk memperbaikinya diperlukan waktu seminggu
dengan biaya kerja seminggu dan hasil plat bodi tentu tidak bisa sebaik
aslinya, tetapi kalau diganti dengan yang baru, mungkin bisa dikerjakan
hanya sehari saja. Hal ini akan lebih menguntungkan dari segi waktu
(pengerjaan yang singkat), serta hasilnya pasti baik. Sedangkan pada
kasus (b), kita menuruti kemauan pemilik kendaraan untuk menentukan
perbaikan yang akan dilaksanakan. Apabila kendaraan masih baru atau
mahal nilainya dan pemilik menginginkan hasil yang maksimal tanpa
melihat besarnya ongkos perbaikan, mungkin dipilih mengganti komponen
secara total. Namun bila kendaraan sudah tua, atau akan dijual, lebih
hemat diperbaiki saja panel yang rusak tersebut.
Jadi apabila diperlukan penggantian bodi secara total, maka perlu
dipersiapkan peralatan dan ruang yang cukup untuk memotong mobil dan
menggantikannya dengan komponen lainnya.
Pertanyaan Diskusi:
1. Buatlah gambar grafik regangan dan tegangan dari logam yang
ditarik, kemudian jelaskan maksud grafik tersebut!
2. Sebutkan metode-metode perbaikan bodi kendaraan yang rusak
karena benturan atau kecelakaan!
3. Berilah penjelasan mengenai perbaikan bodi mobil yang dikenal
dengan istilah ‘ketok magic’. Apakah proses perbaikan ini
menggunakan bantuan makhluk halus? Anda selaku calon teknisi
diharapkan bisa menjelaskan dengan baik.